Medsoslampung – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi terus memaksimalkan eksplorasi produk perikanan dan kelautan.
Pada peringatan Hari Ikan Nasional Ke-9, di Lapangan Korpri, Komplek Perkantoran Gubernur Lampung, Jumat (18/11/2022), Arinal melepas container ekspor pada kegiatan Gebyar Ekspor produk perikanan Provinsi Lampung, dengan negara tujuan utama, yakni Amerika Serikat.
Bahkan, Tahun 2019-2020 Provinsi Lampung berkontribusi sekitar 10-12% dari total ekspor Indonesia. Kontribusi tersebut menempatkan Lampung pada urutan ke tiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah (BKIPM, 2021).
Daerah penghasil utama terletak di pesisir timur Lampung di tiga kabupaten, yaitu Lampung Timur, Lampung Tengah dan Tulang Bawang. Tahun 2021 rajungan memiliki nilai ekspor kedua terbesar setelah komoditas udang sebesar 1.577.612 Kg.
Untuk diketahui, selain udang dan kerapu, potensi sumberdaya perikanan di Provinsi Lampung yang juga memiliki nilai jual tinggi di pasar internasional adalah rajungan.
Rajungan merupakan komoditas ekspor perikanan penting Indonesia. Pada tahun 2020 nilai ekspor rajungan Indonesia sebesar $367 juta dengan volume 27.616 ton. Nilai ekspor ini merupakan terbesar keempat setelah udang, tuna dan cumi.
“Pada Peringatan Hari Ikan Nasional tahun ini, Pemerintah Provinsi Lampung ingin memastikan dan meyakinkan masyarakat bahwa Provinsi Lampung merupakan daerah yang memiliki potensi rajungan yang besar sehingga bisa mendorong nelayan untuk bisa meningkatkan ekploitasi sumberdaya perikanan rajungan di daerahnya. Oleh karena itu, hari ini pemerintah Provinsi Lampung menciptakan Rekor MURI makan rajungan bersama sebanyak satu ton,” ucap Gubernur Lampung.
Menurut Gubernur Lampung, Pemprov Lampung juga berkomitmen mengembangkan Komoditas Ikan Air Tawar melalui pembangunan Balai Benih Ikan Air Tawar (BBI) di Mesuji diatas lahan seluas 49.843 meter persegi yang berlokasi di Desa Bukoposo Kecamatan Way Serdang yang telah dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Mesuji. Dibuktikan dengan menyerahkan sertifikat lahan sekaligus melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama dengan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI, pada 4 November 2022.
“Pembangunan BBI Mesuji direncanakan dibangun tahun 2023 dan merupakan BBI terbesar kedua di Sumatera setelah Provinsi Jambi. Pembangunan BBI Mesuji diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Mesuji sebagai sentra produsen ikan air tawar di Provinsi Lampung,” harap Gubernur Lampung. (kmf/iwr)