Lampung Aman Penyakit Demam Keong

by -462 Views
banner 728x90

Medsoslampung – Provinsi Lampung aman dari penyakit deman keong atau Schistosomiasis. Penyakit tersebut kini menjadi endemi di Sulawesi Tengah (Sulteng). Diperkirakan sudah 200 orang terjangkit demam keong.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Dr. dr. Hj. Reihana, M.Kes., menyampaikan kepada media ini bahwa belum ada ditemukan kasus deman keong di Lampung. “Baru ditemukan di Sulteng, dan beberapa negara Afrika,” ucap Reihana, Kamis, 23 Februari 2023.

banner 336x280

Kata Reihana, deman keong disebabkan oleh cacing yang hidup di pembuluh darah. “Terutama kapiler pembuluh darah, dan vena kecil dekat selaput usus,” kata dia.

Menurut Reihana, penyakit ini dapat diantisipasi dengam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yakni menjaga kebersihan dengan pemakaian jamban sehat, air bersih, juga menjaga kesehatan lingkungan yang baik, terutama jika ada peternakan hewan hewan.

“Data menunjukkan bahwa jauh lebih banyak yang terinfeksi itu hewan-hewan ternak, dan keong perantara ini tidak terinfeksi sehingga memutus mata rantai penularan penyakit demam keong atau Schistosomiasis ini pada manusia,” tutur Reihana.

Karena itu, Reihana mengimbau masyarakat di Provinsi Lampung tidak panik terkait penyakit demam keong ini. “Yang penting adalah PHBS dan juga pemakaian jamban sehat, menjaga air bersih, dan lingkungan sekitar tetap sehat. Jika disekitar ada hewan-hewan ternak juga lingkungan harus terjaga,” ujarnya kembali mengingatkan.

Demam siput atau dalam bahasa ilmiah disebut dengan Schistosomiasis. Disebabkan oleh parasit cacing yang terdapat pada tubuh keong atau siput air. Hal tersebut telah dijelaskan oleh induk organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) dalam laporan resmi.

Menurut WHOSchistosomiasis adalah penyakit parasit akut dan kronis yang disebabkan oleh cacing darah (cacing trematoda) dari genus Schistosoma. WHO memperkirakan bahwa setidaknya 251,4 juta orang memerlukan pengobatan pencegahan Schistosomiasis selama tahun 2021.

Demam keong dilaporkan terjadi di 78 negara, 51 di antaranya merupakan negara endemik yang memerlukan pengobatan dalam skala besar.

Indonesia, tepatnya di Sulteng disebut menjadi wilayah dengan endemik demam keong. Kata ‘demam keong‘ sendiri dalam istilah ilmiah disebut dengan Schistosomiasis.

Cara Penularan Demam Keong

Demam keong menyebar melalui kontak dengan air tawar. Ait terkontaminasi cacing Schistosoma. Cacing schistosoma sendiri umumnya ditemukan pada keong air dari famili Planorbidae yang habitatnya berada di air tawar.

Penyakit demam keong sangat umum dijumpai pada anak-anak, petani, nelayan, dan orang yang menggunakan air kotor untuk keperluan sehari-hari. Selain ditularkan dari keong ke manusia, Schistosomiasis juga bisa ditularkan dari manusia ke manusia lain melalui feses atau urine yang mengandung parasit.

Ketika berada dalam tubuh, larva berkembang menjadi Schistosomes dewasa. Cacing dewasa hidup di pembuluh darah tempat betina mengeluarkan telur. Beberapa telur dikeluarkan dari tubuh melalui feses atau urin untuk melanjutkan siklus hidup parasit.

Sedangkan parasit yang masih terperangkap dalam jaringan tubuh, menyebabkan reaksi kekebalan dan kerusakan progresif pada organ. Hal tersebut lah yang membuat penyakit demam keong seperti yang jadi endemik di Sulawesi TengahIndonesia terjadi.

Gejala Demam Keong

Gejala demam keong muncul karena reaksi tubuh terhadap telur cacing. Parasit yang menyerang usus dapat menyebabkan gejala sakit perut, diare, dan darah pada tinja.

Penderita juga bisa mengalami gatal pada kulit yang disebabkan oleh masuknya cacing melalui permukaan kulit penderita. Pada kasus yang lebih serius, demam keong dapat memunculkan gejala pembengkakan organ hati.

Pada kasus Schistosomiasis yang menyerang saluran kemih, bisa menyebabkan kencing berdarah dan rasa nyeri saat buang air kecil.

Jenis Keong yang Sebabkan Demam

Kasus endemik demam keong seperti di wilayah Sulteng disebabkan oleh beberapa jenis cacing yang hidup pada tubuh keong jenis Oncomelania Hupensis Lindoensis. Cacing ini hanya ditemukan di wilayah Sulteng.

Berikut jenis cacing Schistosoma yang menyebabkan demam keong atau Schistosomiasis.

1. Schistosoma mansoni tersebar di Afrika, Asia Tengah, Kepulauan Karibia, Brasil, Venezuela, dan Suriname.

2. Schistosoma japonicum tersebar di China, Indonesia, dan Filipina.

3. Schistosoma mekongi tersebar di beberapa daerah di Kamboja dan Laos.

4. Schistosoma guineensis dan S. intercalatum ditemukan di Hutan Hujan Afrika.

5. Schistosoma haematobium tersebar di Afrika, Timur Tengah, dan Corcisa (Perancis). (inz)

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.