Medsoslampung – Dipastikan tak ada fenomena aneh pada lubang raksasa yang mendadak muncul di tengah Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara (ARPN) Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara. Jalan berlubang akibat abrasi karena adanya aliran air tepat berada di bawah Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera tersebut.
Sebelumnya, warga sekitaran Jalan Alamsyah RPN Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utata, geger. Mendadak di tengah jalan nasional tersebut muncul lubang raksasa. Diperkirakan, lubang raksasa muncul pada Jumat malam, 3 maret 2023. Diameter lubang sekitarn2-3 meter.
Kepala Pelaksana Jalan Negara (PJN) Wilayah II Provinsi Lampung Toto Suharto, terpantau media ini meninjau kerusakan Jalinteng itu, Senin, 6 Maret 2023. Tampak juga pejabat pembuat komitmen (PPK) serta dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lampung Utara.
Hadir pula Kapolres Lampung Utara AKBP Kurniawan Ismail. Ia didampingi Kasat Lantas Iptu Joni.
Dari pantauan, kerusakan jalan semakin lama semakin memburuk.Pasalnya, amblasnya jalan tersebut kini memiliki kedalaman hingga 3-4 meter dan berdiameter hingga 6 meter. Diameternya berpotensi semakin membesar hingga jalan dua jalur itu terancam akan lumpuh.
Dsri keterangan di lokasi, didapat inormasi bahwa jalan rabat beton itu dibangun pada 2009 lalu. Artinya sudah berusia 14 tahun.
Minimnya perawatan dan perbaikan jalan nasional di Kabupaten Lampung Utara,, membuat jalan di wilayah tersebut, mengalami kerusakan cukup parah.
“Saya tidak mengira jalan ini begitu parah kerusakannya. Kalau seperti ini, tidak lama jalan nasional ini akan terputus,” ujar Toto Suharto.
Ia menilai dibutuhkan proses perbaikkan ekstra dalam mengembalikan keadaan jalan baik seperti semula. Selain lebar dan panjang, kerusakan juga dirasa cukup dalam. Sehingga membutuhkan proses menyeluruh hingga dapat dilintasi kendaraan kembali.
“Kalau hasil yang kita lihat ini, perbaikkan dapat dilakukan secara temporary atau permanen. Tapi kalau dilihat begini, itu lebih kepada permanen,” ujarnya.
Menurut Toto, dibutuhkan penanganan serius atau maksimal dalam proses perbaikkan jalan hingga dapat digunakan pada saat lebaran Idul Fitri kelak.
Sebab, saat ini mau memasuki puasa, dan itu perlu diperhitungkan secara matang. Terlebih kondisi jalan yang cukup padat dan memasuki musim hujan.
“Kalau kita hitung-hitung, baik itu dengan rekan-rekan PPK maupun PPTK setidaknya hari H (lebaran) itu bisa “oven living.” Mohon bantu doanya kawan-kawan sekalian,” ujarnya.
Untuk perbaikkan kerusakan jalan jenis rigid beton yang berada di atas gorong-gorong itu, telah mengalami kerusakan parah hingga dijelaskan Toto perlu penanganan serius. Seperti tanah tergerus, bagian sisi – sisi (hook) yang rusak dan lainnya.
“Jelas maksimal penanganannya, kalau tidak mau rusak lagi. Di situ ada pergantian “hook”, juga penimbunan karena membuat lubang yang dalam,” ucapnya.
Saat dimintai tanggapan mengenai pekerjaan rutin (pemeliharaan) terhadap Jalinteng Sumatera (negara) itu, Toto tidak dapat menjelaskan secara pasti. Sebab, dengan keterbatasan anggaran, pemerintah harus lebih jeli melihat.
Ia mengeklaim telah melakukan perbaikan-perbaikan kecil atau rutin di sana. Yang dilaksanakan dalam satu tahun 2 – 3 kali. Namun diakuinya belum maksimal karena keterbatasan anggaran.
“Seperti peaching – peaching misalnya di spot-spot yang telah ditentukan. Paling tidak itu 2 – 3 kali/tahunnya. Itu kita lakukan perbaikkan, namun tadi di pusat juga anggarannya terbatas, jadi kalau kerusakannya ringan dan sedang mungkin lebih diprioritaskan ditempat lain,” katanya menjelaskan.
Ketika ditanya, minimnya perbaikan dan pemeliharaan jalan di wilayah Kabupaten Lampung Utara, Toto mengeklaim telah maksimal.
Minimalnya anggaran, kata dia, membuat jalan Nasional di sejumlah Kabupaten, khususnya di wilayah Lampung Utara tidak dapat di kaper semua.
“Kita maksimalkan untuk perbaikan yang sifatnya prioritas. Seperti jalan yang ditinjau ini, memang sudah sepantasnya ada perbaikan menyeluruh,” ujar Toto menegaskan.
Sementara, Kepada Dinas PUPR Lampura Kadarsyah mengaku telah mengusulkan empat ruas jalan nasional yang memiliki prioritas harus ada perbaikan di tahun 2023 ini. Mengingat kondisi tersebut, sudah sangat parah dan tidak dapat ditunda lagi perbaikannya. (iin/hel)